Perbedaan Antara Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Dan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Tapos 2

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Riyani Wijaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan model pembelajaran Double Loop Problem Solving terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tapos 2 pada semester II tahun ajaran 2021-2022. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen. Populasi Penelitian ini berjumlah 64 siswa yang seluruhnya diteliti yang terdiri dari, kelas eksperimen 1 berjumlah 32 siswa dan kelas eksperimen 2 berjumlah 32 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Sebelum instrumen penelitian digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dengan Korelasi Point Biserial didapat 30 soal valid dan 10 soal tidak valid (drop). Uji Reliabilitas dengan Korelasi skor belahan ganjil dan genap (split half method) didapat r_hitung>r_tabel (0,876>0,424) untuk α = 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur tes hasil belajar. Data yang diperoleh terlebih dahulu diuji normalitasnya dengan menggunakan uji chi kuadrat. Kelas eksperimen 1 didapat ᵡ^2hitung = 3,63 < ᵡ^2tabel (0,95;3) = 7,81, sedangkan kelas eksperimen 2 〖 ᵡ〗^2hitung = 2,50 < ᵡ^2tabel (0,95;3)  = 7,81, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Fisher diperoleh Fhitung = 1,23 < F_(tabel 0,01 (31/31)) = 2,35, maka H0 diterima artinya kedua kelompok data mempunyai varians yang sama atau homogen. Data nilai kelas eksperimen 1 rata-rata sebesar = 80,06, dan nilai kelas eksperimen 2 rata-rata = 72,00 selanjutnya mengalami pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Didapat thitung = 2,868 tidak memenuhi kriteria – ttabel(0,975:62) = -1,99 ≤ thitung ≤ ttabel(0,975:62) = 1,99. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan model pembelajaran Double Loop Problem Solving terhadap hasil belajar IPA siswa SDN Tapos 2

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Wijaya, R. (2022). Perbedaan Antara Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Dan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Tapos 2. Educatif Journal of Education Research, 4(2), 111-115. https://doi.org/10.36654/educatif.v4i2.253

References

1. Depdiknas. 2007. Model-model Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
2. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Barr V, Stephenson C. Bringing computational thinking to K-12. ACM Inroads [Internet]. 2011;2:48. Available from: http://dl.acm.org/citation.cfm?doid=1929887.1929905
3. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo 2.
4. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Barr V, Stephenson C. Bringing computational thinking to K-12. ACM Inroads [Internet]. 2011;2:48. Available from: http://dl.acm.org/citation.cfm?doid=1929887.1929905
5. Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreaif dan Berkarakter. Bogor:Ghalia Indonesia
6. Ngalimun. Model dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
7. Prastowo, Andi. 2015. Menyusun RPP Tematik Terpadu. Jakaeta; Prenadamedia Group
8. Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia