Optimalisasi Kreativitas Pembelajaran SBDP menggunakan Bahan Alam Peserta Didik Kelas II SDN Candigaron 03 Tahun Ajaran 2020/2021

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Yahya Jaka Supriyatno

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan  kreativitas peserta didik melalui kegiatan karya hiasan dengan bahan alam peserta didik kelas II SD Negeri Candigaron 03  Kec. Sumowono, Kab. Semarang. Berdasarkan observasi awal peneliti, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dilakukan dengan ceramah, penugasan, tanya jawab, dan diskusi klasikal. Proses pembelajaran tersebut memberikan kreativitas  yang rendah. Oleh karena itu, peneliti menerapkan penggunaan bahan alam untuk meningkatkan kreativitas siswa. Subjek penelitian tindakan adalah siswa kelas didik kelas II SD Negeri Candigaron 03 Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Subyek penelitian berjumlah 20 siswa meliputi 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 16 November 2020 dan 23 November 2020. Instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru, lembar kerja siswa, lembar penilaian tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Hasil penelitian yang diperoleh dari penerapan bahan alam  adalah adanya peningkatan kreativitas siswa kelas kelas II SD Negeri Candigaron 03 kec. Sumowono, Kab. Semarang . Setelah dilaksanakan penelitian dari kegiatan prasiklus hingga siklus II pada peserta didik kelas II SD Negeri Candigaron 03, kemampuan kreativitas siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek fluency (kelancaran) pada kondisi awal sebesar 40%, pada siklus I meningkat menjadi 65%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 80%. Aspek flexibility (keluwesan) pada kondisi awal sebesar 46%, pada siklus I meningkat menjadi 64%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 80%. Aspek originality (keaslian) pada kondisi awal sebesar 43% pada siklus I meningkat menjadi 66%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 80%. Aspek elaboration (keterperincian) pada kondisi awal sebesar 54%, pada siklus I meningkat menjadi 73%, dan pada siklus II menjadi 83%. Dari aspek kerativitas tersebut, dapat diketahui prosentase kreativitas siswa pada kondisi awal sebesar 46% dengan kriteria cukup, pada siklus I meningkat menjadi 67% dengan kriteria baik, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81% dengan kriteria sangat baik. Simpulan dalam penelitian tindakan ini adalah penerapan bahan alam  dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.. Saran dalam penelitian tindakan ini adalahPembelajaran SDBP dengan menggunakan bahan alam dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dan mengenalkan peserta didik tentang kegunaan alam. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media pembelajaran dan mendesain kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik lebih termotivasi dan hasil belajar semakin meningkat dengan baik.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Supriyatno, Y. J. (2020). Optimalisasi Kreativitas Pembelajaran SBDP menggunakan Bahan Alam Peserta Didik Kelas II SDN Candigaron 03 Tahun Ajaran 2020/2021. Educatif Journal of Education Research, 3(2), 40-52. https://doi.org/10.36654/educatif.v3i2.46

References

1. Wardhani, IGAK & Wihardit, Kuswaya, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
2. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara
3. Afandi, Muhamad. 2013. Teori & Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : Unissula Pres
4. Munandar, Utami. Meningkatkan Bakat dan Kreativitas Peserta didik Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gamedia Widia Sarana Indonesia, 1999.
5. Seto Mulyadi, Heru Basuki, Wahyu Rahardjo. (2016) . Psikologi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Media Group
6. Susanto, Ahmad. Perkembangan Peserta didik Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana, 2012.
7. Isenberg, J.P.,& Jalongo, M.R. (2010). Creative thinking and arts-based learning. New Jersey:Pearson.
8. Miller, D.L. (2009). Young children learn through authentic play in a nature explore classroom. Diakses dari situs http://www.dimensionsfoundation. org/research/authenticplay.pdf
9. Department of Education. (2012). Training and employment (everyday and natural materials). Diakses dari situs www.qld.gov.au/kindy.
10. Uswatun, Diah, 2013. Pendidikan Seni Budaya Kurikulum 2013: Suatu Alternatif Transformasi Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa. Jogjakarta.
11. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
12. Nurfuadi. Profesoinalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press, 2012.
13. Pamadhi, H & Sukardi, E. 2009. Seni Keterampilan Peserta didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
14. Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
15. Soebandi, B. 2008. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Solo: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
16. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
17. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.
18. Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
19. Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
20. Wulandari, Sri & Silawati, E. 2016. Profil Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Peserta didik Usia Dini Melalui Kegiatan Karya hiasan, Montase dan Mozaik. E-Journal PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Vol 04 No 03: Desember 2016