Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Cooperative Learning pada Siswa Kelas II SD Negeri Boja 03 Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ela Nur Haryati

Abstract

Guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya minat siswa pada mata pelajaran tematik di kelas II SD Negeri Boja 03, Kabupaten Cilacap, hal ini disebabkan oleh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang kurang baik. Untuk mengetahui mengapa minat siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak berhasilan siswa dalam pelajaran tematik di kelas II SD Negeri Boja 03. Pembelajaran tematik pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada dasarnya diarahkan pada pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Karena anak SD cenderung belum bisa untuk berfikir lebih luas/abstrak sehinggga perlu pembelajaran yang menggunakan suatu tema tertentu dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran agar anak lebih mudah menangkap materi yang disampaikan, sehingga apa yang disampikan guru bisa bermakna dan mudah diingat oleh siswa. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa guru kelas melaksanakan pembelajaran konvensional/klasikal tanpa mengembangkannya. Dari metode tersebut, siswa merasa jenuh, tidak bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut tentu saja tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari alternatif-alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah model cooperatif learning.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Haryati, E. N. (2020). Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Cooperative Learning pada Siswa Kelas II SD Negeri Boja 03 Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Educatif Journal of Education Research, 3(3), 95-102. https://doi.org/10.36654/educatif.v3i3.60

References

1. Arini, Y. (2011). Model pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia: http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html [1 Mei 2011]
2. Arikunto, Suharjono dan Supardi. (2012), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, PT. Bumi Aksara.
3. Aunurrahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
4. Asy‟ari. (2012). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat. Jakarta: Depdiknas.
5. Djamarah, S. dan Zain, A. ( 2011). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta. Rineka Cipta.
6. Haerunnisa, I. (2015). Penerapan Cooperative Learning Tipe Team Assisted
Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Kampus Purwakarta: tidak diterbitkan.
7. Isjoni,H (2014). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
8. Iskandar, S. (2012). Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: UPI Press.
9. Kasbolah, K.(2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
10. Sagala, S. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
11. Sahroni, A. (2014). Judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Cooperative Learning tipe STAD “. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Kampus Purwakarta: tidak diterbitkan.
12. Samantowa, U.(2011).Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:Depdik
13. Salavina E,R (2015). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
14. Sudjana, Nana. (2012), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.